Jumat, Maret 06, 2009

Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan

BAB I
FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
A. Pengertian, Arti Penting Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional
dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh
dana dan pembagian hasil operasi perusahaan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap
perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan
tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu
perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang
layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva-aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,
manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar
perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan
dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal
ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari dalam
perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan), cadangan,
maupun depresiasi.
Setelah dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai
operasi perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan,
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa mampu
memamahi dan menjelaskan:
�� Pengertian dan pentingnya manajemen keuangan.
�� Fungsi keuangan.
�� Tujuan Corporate Finance
�� Lingkungan Keuangan.
�� Masalah keagenan
baik kekayaan yang berwujud atau pun yang tidak berwujud. Sedangkan sumbersumber
dana perusahaan, baik kekayaan yang berwujud atau pun yang tidak
berwujud. Sedangkan sumber-sumber dana perusahaan akan diwujudkan dalam
berbagai aktiva finansial, yaitu selembar kertas yang mempunyai nilai pasar, karena
dengan memiliki kertas tersebut, pemilik dapat memperoleh penghasilan (baik yang
tetap, atau pun tidak tetap).
Besar kecilnya dana yang harus diperoleh oleh manajer keuangan tentu saja
harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk operasi perusahaan itu. Penggunaan dana
untuk operasi perusahaan dapat digunakan untuk keperluan yang sangat bermacammacam.
Tetapi kalau dipandang dari dimensi waktunya, maka penggunaan dana
tersebut dapat untuk modal kerja (jangka pendek) dapat juga untuk investasi modal
(jangka panjang).
Setelah dana tersebut dipergunakan, maka diharapkan perusahaan dapat
memperoleh keuntungan dari penggunaan dana tersebut. Apabila perusahaan
memperoleh keuntungan maka harus diputuskan apakah keuntungan ini akan
dibagikan kepada pemilik modal ataukah diinvestasikan kembali ke dalam
perusahaan.
Dengan demikian maka manajer keuangan intinya harus melakukan tugastugas
utama (fungsi) yaitu: memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut.
Untuk memperoleh dana, ia harus mengambil keputusan pembelanjaan, yaitu
mencari dana dari pasar modal (dalam bentuk hutang maupun modal sendiri/saham).
Di samping itu, dana juga dapat diperoleh dari hasil operasi perusahaan. Besarkecilnya
dana ini tergantung pada kebijakan dividen, yaitu penentuan besar-kecilnya
keuntungan yang harus dibagi (dan ditahan). Semakin banyak yang ditahan, semakin
banyak dana yang diperoleh dari dalam perusahaan. Untuk fungsi menggunakan
dana, manajer keuangan harus mengambil keputusan investasi yaitu penentuan untuk
apa dana yang dimiliki oleh perusahaan akan dipergunakan.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut
empat (4) aspek yaitu:
1. Pertama, yaitu dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan
harus bekerja sama dengan para manajer lain yang ikut bertanggung jawab atas
perencanaan umum perusahaan.
2. Kedua, manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Ketiga, manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Keempat, menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar modal, manajer
keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana dana
dapat diperoleh dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Dari ke empat aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas pokok manajer keuangan
berkaitan dengan keputusan investasi dan pembiayaannya. Dalam menjalankan
fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan langsung dengan keputusan pokok
perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
B. Fungsi dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer Keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
telah dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
1. Mengambil keputusan investasi (investment decision)
Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok
kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai
paling menguntungkan.
2. Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision)
Menyangkut masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia
untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang
menimbulkan biaya paling murah.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Menyangkut masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan
dibayarkan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas
pembayaran dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali sahamsaham.
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang
seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila
perusahaan “go public” maka nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga
saham perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik
perusahaan menjadi lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih senang.
12/10/2007 Noorlaily F/ IMAN/Matrikulasi 4
Assets Liabilities & Equity
Current assets Current Liabilities
Fixed assets Long-term debt
Preferred Stock
Common Equity
The investment decision
Gambar I.1 Keputusan Investasi
12/10/2007 Noorlaily F/ IMAN/Matrikulasi 5
Assets Liabilities & Equity
Current assets Current Liabilities
Fixed assets Long-term debt
Preferred Stock
Common Equity
The financing decision
Gambar I.2 Keputusan Pembelanjaan
C. Kedudukan Manajer Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan
Di dalam perusahaan yang besar bidang keuangan dipimpin oleh seorang
manajer keuangan (chief funancial manager). Manajer keuangan atau sering disebut
direksi keuangan melaporkan secara langsung kepada direktur keuangan atau
presiden direktur.
Sedangkan di dalam departemen keuangan dalam suatu perusahaan dibagi lagi
ke dalam beberapa bagian/divisi yang dipunyai oleh seorang kepada divisi meliputi:
1. Divisi anggaran, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan memperbaiki
bugdet operasi (operating bugdet)
2. Divisi penganggaran modal (capital budgeting) yang bertanggung jawab untuk
mempersiapkan analisis pengeluaran modal
3. Divisi perencanaan keuangan, yang bertanggung jawab untuk mengambil
alternatif pemenuhan kebutuhan dana jangka panjang
4. Divisi perencanaan keuangan jangka pendek, yang bertanggung jawab terhadap
pemenuhan kebutuhan dana jangka pendek, serta investasi jangka pendek pada
surat berharga (marketable securities)
5. Divisi kredit, bertanggung jawab untuk menentukan kredit yang akan diberikan
kepada langganan, disamping itu divisi ini juga bertanggung jawab dalam
negoisasi dengan kreditor (lembaga keuangan Bank dan bukan Bank)
6. Divisi hubungaan masyarakat (human relation), bertanggung jawab terhadap
pembentukan image/komunikasi antara perusahaan, pemegang saham, para
investor dan masyarakat keuangan secara umum.
D. Tujuan dari Manajemen Keuangan (The Main Objective of Financial
Management)
Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang
saham atau memaksimumkan nilai perusahaan, bukan memaksimumkan profit. Arti
memaksimumkan profit, berarti mengabaikan tanggung jawab social, mengabaikan
risiko, dan berorientasi jangka pendek. Sedangkan arti memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham atau nilai perusahaan sebagai berikut:
1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa
datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam
pengertian akuntansi.
Kelebihan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan/kemakmuran pemegang
saham adalah secara konseptual jelas sebagai pedoman di dalam pengambilan
keputusan yang memprtimbangkan faktor risiko. Dalam pencapaian tujuan tersebut,
manajemen keuangan harus dapat menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditor,
dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak
mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial
adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan
yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan.
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja,
keamanan produk juga harus diperhitungkan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar
perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam
kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan.
E. Lingkungan Keuangan
Aspek lingkungan yang penting dipahami para manajer keuangan adalah sektor
keuangan di bidang perekonomian, yang terdiri dari pasar keuangan (financial
markets), lembaga keuangan (financial institutions) dan instrumen keuangan
(financial instruments).
1. Pasar keuangan, menunjukkan pertemuan antara permintaan dan penawaran akan
aktiva finansial (financial asset) atau sering disebut sebagai sekurities. Sekurities
adalah secarik kertas (surat) yang mempunyai nilai pasar karena surat tersebut
menunjukkan klaim atas aktiva riil perusahaan (misalnya mesin-mesin, pabrik,
bahan baku, barang dagangan, merek dagang, dll.)
2. Lembaga keuangan yaitu lembaga yang berperan sebagai lembaga intermediari
(financial intermediation) dengan mempertemukan unit surplus dengan unit
defisit. Contoh lembaga keuangan dalam sistem moneter adalah Bank sentral,
Bank pencipta uang giral/bank umum. Lembaga keuangan dan di luar sistem
moneter (bank bukan pencipta uang giral/BPR), lembaga pembiayaan,
perusahaan asuransi, dana pensiun, lembaga di bidang pasar modal, dll.
3. Instrumen Keuangan, contohnya adalah uang, saham, hutang, dan surat berharga
di pasar uang dan pasar modal lainnya.
Direct Transaction
Gambar I.1 Lembaga-lembaga Pemilik Dana dan Pembutuh Dana
F. Masalah Keagenan
Yang disebut masalah keagenan atau Agency Problem adalah konflik yang timbul
antara pemilik, karyawan, dan manajer perusahaan di mana ada kecenderungan manajer
lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Agency problem
muncul terutama apabila perusahaan menghasilkan free cash flows yang sangat besar
(Jensen, 1992, dalam Agus Sartono, 1998). Free cash flows adalah aliran kas bersih yang
tidak dapat diinvestasikan kembali karena tidak tersedia kesempatan investasi yang
profitable.
Masalah keagenan dapat timbul antara:
1. Pemegang saham dengan manajer (sering terjadinya perbedaan kepentingan
antara pemegang saham dan manajer, sehingga untuk meminimalisasinya pemilik
biasanya memberikan fasilitas yang bagus dan kadang juga berupa saham kepada
manajer,agar manajer bertindak seperti sebagai pemegang saham)
Suppliers of
funds
(investor)
Financial Institutions
Banks
Savings and Loans
Savings Banks
Credit Unions
Insurance
Companies
P i F d Demanders of
Funds
(issuer)
Financial Market
Money Market(Short
term)
Capital Market(Long
2. Manajer dengan kreditor (misalnya, ketika perusahaan sudah dalam keadaan
pailit, dan kreditor menginginkan perusahaan dilikuidasi, tapi manajer masih
berusaha untuk mempertahankan perusahaan dan berusaha untuk
memperbaikinya)
3. Manajer, pemegang saham dan kreditor dalam kasus perusahaan menghadapi
kesulitan keuangan
Dalam upaya meminimumkan agency problem diperlukan biaya yang disebut agency
costs dan tercermin dalam empat alternatif:
1. Pengeluaran untuk monitoring seperti halnya biaya untuk pemeriksaan akuntansi
dan prosedur pengendalian intern.
2. Pengeluaran insentif sebagai kompensasi untuk manajemen atas prestasi yang
konsisten – memaksimumkan nilai perusahaan. Bentuk insentif yang umum
adalah stock option yaitu pemberian hak kepada manajemen untuk membeli
saham perusahaan di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditentukan.
3. Bentuk yang kedua adalah performance shares yaitu pemberian saham kepada
manajemen atas pencapaian tujuan –pencapaian tingkat return tertentu. Bentuk
insentif lain adalah cash bonus atau bonus kas yang dikaitkan dengan pencapaian
tujuan tertentu.
4. Fidelity bond adalah kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga di mana
pihak ketiga –bonding company – setuju untuk membayar perusahaan jika
manajer berbuat tidak jujur sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
5. Golden parachetus dan poison pill dapat dipergunakan pula untuk mengurangi
konflik antara manajemen dan pemegang saham. Golden parachutes adalah suatu
kontrak antara manajemen dan pemegang saham yang menjamin bahwa
manajemen akan mendapat kompensasi sejumlah tertentu apabila perusahaan
dibeli oleh perusahaan lain atau terjadi perubahan pengendalian perusahaan.
Poison pill adalah usaha pemegang saham untuk menjaga agar perusahaan tidak
diambil alih oleh perusahaan lain.
G. Pertanyaan
1. Jelaskan fungsi utama manajer keuangan?
2. What is the difference between stock price maximization, firm value maximization and
stockholder wealth maximization
3. Jelaskan pengertian agency problem dan agency costs.

0 komentar:

Posting Komentar